Sisa Serpihan Indahnya Patra Bulu

     Desa Awang Bangkal masuk dalam teritori Kabupaten Banjar, yaitu di Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar. Jika anda ingin / pernah bertandang ke Waduk Riam Kanan, waduk buatan terbesar di Kalimantan Selatan yang berfungsi sebagai PLTA, barang tentu anda pasti akan melewati desa Awang Bangkal. Dan ketika anda memasuki / melewati desa ini, arahkanlah pandangan pada sisi kanan jalan, nampak anda akan disuguhkan pemandangan bukit yang menjulang, bukit Patra Bulu namanya.


     Puluhan tahun silam bukit ini selalu menjadi buah bibir dan sering disambangi oleh para pencinta alam ataupun masyarakat Kalimantan Selatan, baik bagi yang ingin memandang bukitnya dari jarak dekat, atupun mendaki puncaknya. 


      Tak butuh waktu lama bagi anda yang ingin mendaki bukit Patra Bulu, kurang dari 2 jam dengan berjalan kaki, anda akan tiba di puncaknya. Anda bisa menikmati sunsite maupun sunrise dari puncak ini, suguhan nuansa alam akan anda dapat, walaupun itu hanya beberapa serpihan, serpihan lainnya telah rusak oleh deru mesin yang sibuk mengoyak dan menggali bebatuan dekat bukit ini. Ironis !


      Dari atas puncak anda akan dapat melihat kota Banjarbaru dan Martapura dari kejauhan, terlebih jika anda ingin menghabiskan malam di puncak ini ,pada malam harinya, anda akan bertemankan kerlap-kerlip lampu rumah penduduk dan perkotaan. dan pada paginya udara sejuk pegunungan akan anda dapatkan ditambah dengan view di beberapa titik yang berselimut kabut.

Pamaton, Bukit Bersejarah Nan Sarat Mistis

     Bukit Pamaton, satu dari sekian banyak bukit yang ada di Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan. Berada di desa Kiram, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar. Bukit yang menjadi saksi bisu Perang Banjar di era kolonial dan disebut sebagai tanda batas wilayah Kesultanan Banjar dengan kekuasaan Belanda masa itu dalam kontrak perjanjian antara Kesultanan Banjar dengan pihak Belanda tanggal 04 Mei 1826. Salah satu dari pejuang Banjar yang terkenal dari Bukit Pamaton ialah Kiai Cakrawati, wanita pemberani yang selalu menunggang kuda dalam setiap perjuangannya.


     Bukit Pamaton juga dipercaya sebagai pintu masuk pusat kerajaan ghaib di Kalimantan, tempat yang Mulia Sri Paduka Pangeran Suryanatha bertahta. Namun hanya orang tertentu, zuriat dan yang mendapat ridho Allah SWT yang bisa melihat kerajaan ghaib ini. Wallahualam.

     Dari dulu hingga sekarang Bukit Pamaton sering dijadikan sebagai tempat tirakat maupun bertapa bagi sebagian orang dengan alasan maupun tujuan tertentu. Dibukit ini jamak dijumpai sebagian tempat yang ditaruh kain kuning mapun bunga-bunga an.


     Bukit pamaton dapat ditempuh kurang lebih 2 jam perjalanan darat dari kota Banjarmasin, bisa dengan kendaraan roda dua ataupun roda empat. Dan untuk meuju puncak bukit dilanjtkan dengan jalan kaki kurang lebih 1 - 1,5 jam.


     Disaat perjalanan menuju puncak anda akan bisa melihat barisan-barisan bukit nan gagah disekitaran bukit pamaton, nampak asri dan menghijau. Jangan lupa, tetaplah fokus pada langkah anda, karena dalam perjalanan menuju puncak jalan yang dilewati cukup terjal dan berbatu. Setiba di puncak... Percayalah rasa lelah anda akan terbayarkan !

Berhenti katakan "Alam Tidak Lagi Bersahabat", namun mereka yang merusak alam lah yang tak lagi bersahabat, dibutakan akan sifat rakus dan ketamakan !

SEMERU (The highest volcano that I’ve conquered in Java, that was the very first one) #Part II

Ini foto-foto dari perjalanan kita !

 Bangun pagi, buka tenda , udah di sapa indahnya pemandangan di rakum


 Sunrise nya magnificient



 
 Menghangatkan tubuh


 Ini yang dinamakan tanjakan cinta, keliatannya aja gampang, try me please !


Ditengah perjalanan dari Rakum menuju Kalimati
 

Plank info MDPL

Mendekatkan diri ke Wajah Mahameru !
Pada saat dibawah dan memandangi tingginya puncak Mahameru, 
berasa gak yakin bisa nyampe puncak, but yeah, Try me ?

INFO; Liat kan gunung tersebut terdiri dari dua bagian, bagian pertama terdiri dari kaki gunung sampai pertengahan gunung, Kamu akan melewati pepohonan dan debu dari sisa abu vulkanik. Dan bagian kedua terdiri dari Kerikil dan bebatuan besar.

[TIPS] sangat di harapkan pada pendaki pemula untuk “watch your step” ketika menginjakkan kaki, kalian harus hati-hati agar batu yang kamu injak tidak jatuh menggelinding mengenai batu lain yang lebih besar jika hal itu terjadi akan membahayakan para pendaki yang berada di belakang kamu. Jangan egois, mau nya melangkahkan kaki cepet cepet tanpa memperdulikan pendaki yang lain. Be a good climber bro.

Kita sampai di Kalimati pada sore hari, setelah selesai masang tenda, istirahat bentar, makan. Terus nyantai di depan tenda, kebetulan ketemu ama pendaki senior, kenapa aku bilang dia pendaki senior, karena dia udah beberapa kali naklukin puncak Rinjani. Kereeen.

Dia cerita, klo kemarin pas dini hari dia gagal sampe puncak, itu dikarenakan ada dua sejoli yang terpisah dari group, dan parahnya lagi, yang cewe kena Hypothermia (klo kurang paham dengan istilah tersebut, silahkan googling). Terus yang cowo nya bingung mau apa; pertama mungkin karena terpisah dengan kelompok dan gak tau harus berbuat apa-apa dan mungkin juga dia pendaki dadakan yang tidak memncari atau belum sempat mencari tau tips dan trik mendaki gunung Semeru. Syukurkan, Om Senior tersebut dengan bijak menolong si korban secara sigap dan menggotong si korban ke bawah, padahal lumayan jauh lho dari tengahnya gunung semeru.
[POINT]  yang mau aku sampaikan adalah; jangan pernah terpisah dari kelompok, pokoknya stay close, cari tau tips dan trik mendaki gunung. Solidaritas di gunung begitu tinggi, hingga Om senior tersebut rela membatalkan naik ke Mahameru demi pendaki lain, quote beliau “nyawa orang lain lebih berharga daripada egoism diri sendiri untuk kepuncak, kalo gagal muncak kan masih ada kesempatan berikut nya, nah kalo nyawa? Ya gak ada istilah yang kedua” begitu kata beliau. Philosophy hidup yang sebernya akan kamu temui ketika kamu melakukan perjalan ke pucak gunung, ingat, stay close, safety first, buang jauh jauh egoism dan individualis.


Istirahat sebentar 

        I made it for my brother, kamu dapat salam dari Indonesia, ecielahKita briefing jam 11 malam, berangkat jam 12 malam, dan aku adalah anggota group yang terakhir sampai puncak Mahameru. Aku sampai pada jam 8.30an pagi. Itu artinya, aku hanya bisa 30 menit berada di puncak.  

     [INFO] Karena pada jam 9 pagi ke atas, gas beracun keluar dan menyebar di permukaan Mahameru, yang mengerikan itu adalah, gas nya tidak berbau, berwarna dan berasa.
Di puncak Mahameru

Dan yang terakhir, Mari Pulang, oh ya, satu diantar temen group kita gagal naik, karena sesuatu dan lain hal, tak apalah, daripada dipaksakan, masih ada kesempatan berikutnya, Setuju?
     
        Itu cerita singkat dan pengalaman ku, stay tune for the next one >> Detail perjalan dari Ranu Pani – Pos 1, 2, 3, dan 4, - Ranu Kombolo – Kalimati – Arcopodo – Mahameru – Tumpang – Malang.
 

   Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca.
Kalau ada pertanyaan atau hal yang kurang jelas, silahkan tulis pertanyaa para TABANGers, tolong di Share juga ya…


Salam Hangat dari Malang.
Sincery, the Author Alpian H. Keroe
Ditulis pada Friday, Dec 5th 2014, 10.48 AM
Terima Kasih